-
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi
sosial merupakan suatu
fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma
dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai
dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat
berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam
kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara
satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam
pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial.
Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat
menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka
dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan
dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan
antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
-
Syarat
interaksi sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin
terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1.
Kontak
Sosial
Kata
“kontak” (Inggris: “contact")
berasal dari bahasa Latin con
atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya
menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian
sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan
fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa
menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik.
Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak.
Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.
a.
Kontak sosial dapat bersifat positif
atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan
kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
- Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
2.
Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal
terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku
(pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang
disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.
- Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
- Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
- Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
- Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
- Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.
Ada
tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Encoding
Pada
tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam
kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah,
kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus
menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
2.
Penyampaian
Pada
tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan
gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari
keduanya.
3.
Decoding
Pada
tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang
diterima menurut pengalaman yang dimiliki.
-
Faktor
dasar terbentuknya interaksi sosial
Proses
interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi,
sugesti, simpati, motivasi, identifikasi dan empati.
·
Imitasi
Imitasi atau meniru
adalah suatu proses kognisi untuk melakukan
tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan
kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan
aksi untuk melakukan gerakan motorik.
Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi
karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran
orang lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu
seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan
(animal study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada
anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan
penurunan budaya pada generasi selanjutnya.
·
Identifikasi
Identifikasi
adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini
perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang
satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan
identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam
golongan mana. Cara pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan
bermacam-macam antara lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya
orang yang akan naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik
agar supaya nanti mengenalinya mudah.
·
Sugesti
Sugesti adalah rangsangan,
pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa
berpikir kritis dan rasional.
·
Motivasi
Motivasi yaitu rangsangan
pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang
dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh
rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya
diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa,
misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
·
Simpati
Simpati adalah
ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan orang
lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga memunculkan emosional
yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.
·
Empati
Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi sosial
lainnya,menentukan struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar
manusia dengan relasi tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara
keduanya. Hubungan antar manusia atau relasi – relasi sosial,suatu individu
dengan sekumpulan kelompok masyrakat,baik
dalam bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok – kelompok dan
antar kelompok masyarakat itu
sendiri,menciptakan segi dinamika
dari sisi perubahan dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu
bentuk konkrit,komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai – nilai sosial
di dalam suatu masyarakat,telah
mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses – proses ini
merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.
·
Lainnya
Gillin
& Gillin mengatakan bahwa Proses-proses sosial adalah cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok
manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang
menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Berdasarkan sudut inilah komunikasi dapat dipandang sebagai suatu
sistem di dalam kelompok masyarakat maupun
sebagai sebuh proses
sosial. Adanya hubungan timbal balik dalam memperngaruhi tiap
individu pada saat terjadinya komunikasi dapat
membentuk suatu pengetahuan maupun
pengalaman baru yang dirasakan oleh masing – masing individu. Hal ini membuat
kegiatan komunikasi menjadi suatu dasar yang kuat
dalam kehidupan maupun proses
sosial seseorang. Adanya tingkat kesadaran di dalam berkomunikasi di
antara warga – warga dalam kehidupan bermasyarakat dapat membuat masyarakat dipertahankan sebagai suatu
kesatuan dan menciptakan apa yang dinamakan sebagai suatu sistem
komunikasi. Sistem
komunikasi ini mempunyai lambang – lambang yang diberi arti dan
menghasilkan persepsi khusus dalam memahami lamabang –
lambang tersebut oleh masyarakat.Karena
kelangsungan kesatuannya dengan jalan komunikasi itu,setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaan berdasarkan sistem komunikasinya
masing-masing.
-
Contoh-contoh interaksi sosial:
-Individu dengan individu:
1. Ayah dengan anaknya.
-Individu dengan individu:
1. Ayah dengan anaknya.
2. Siswa dengan siswa.
3. Dokter dengan pasien.
4. Pelayan restoran dengan pelanggannya.
6. Polisi dengan sang tersangka.
7. Penjual dengan pembelinya.
-Individu dengan kelompok:
2. Guru dengan semua siswanya yang berada dikelas.
2. Guru dengan semua siswanya yang berada dikelas.
3. Ustad dengan pengikut-pengikutnya.
47. Kepala pembangunan dengan pekerjanya.